SUBHANAALAH... JANGAN LUPAKAN SEJARAH,!!! KISAH PEMBUNUHAN SOEKARNO YANG GAGAL SAAT SHOLAT IDUL ADHA KARENA PELAKU MELIHAT DUA BAYANGAN TUBUH SOEKARNO. SILAHKAN DI SHARE

pelaku di ketahui bernama Haji Bachrum, mengaku meleset di tembakan kedua lantaran melihat dua bayangan Soekarno.

CAWAGEH – Periode 14 Mei 1962, saat itu takbir bergema menyambut Idul Adha.

 Lapangan Istana Merdeka di buka untuk umum dalam rangka proses beribadah shalat Idul Adha. Automatis istana jadi pusat perhatian banyak warga waktu itu.



Siapa yang ingin melewatkan shalat bersama orang nomer satu di republik ini?

Soekarno ada bersama muslim yang penuhi Istana serta turut shalat bersama mereka.

Semuanya tampak normal serta penjagaan ketat seperti umum. Shalat diawali, hingga pada gerakan rukuk, mendadak teriakan takbir seseorang pria terdengar yang disusul nada tembakan.

Seseorang pria tidak di kenal keluar dari barisan pertama serta mengarahkan pistolnya ke Soekarno. Peluru pertama meleset, tentang ketua DPR saat itu, Zainul Arifin.

Peluru ke-2 ditembakkan serta tetaplah meleset.

(Dalam cerita lain ada yang menulis kalau yang terserang tembak yaitu dua anggota polisi, Amoen serta Susilo.

Mereka bersama beberapa polisi lain serempak bertubrukan menghambat penembak dari Soekarno. Amoen tertembak di dada, sedang Susilo keserempet peluru di kepala.

Keduanya selamat.)

Kondisi buyar saat itu juga, Soekarno segera dievakuasi serta pelaku digrebek pasukan keamanan.

Walau tidak berhasil, namun percobaan pembunuhan ini tetaplah menggemparkan deretan pengawal serta keamanan.

Walau telah ada peringatan terlebih dulu, serta pengamanan ditingkatkan karena itu, namun tetap aneh saat pria nekat ini masihlah dapat

menembus keamanan dengan pistolnya serta mendekati Soekarno.

Mangil Martowidjojo, Komandan Kawal Pribadi Soekarno saat itu telah memperoleh info dari Kapten Dahlan,


Komandan Pengawal Istana, berkaitan percobaan

pembunuhan oleh kelompok Darul Islam satu hari terlebih dulu.

Mendengar peringatan ini ia mengecheck aktivitas Soekarno sepekan kedepan.

Serta dijumpai kalau peristiwa shalat Ied Adha besok yaitu yang paling longgar pengamanannya. Pasalnya gerbang istana di buka untuk umum. Walau memakai system undangan untuk masuk, namun undangan yang disebar juga ala kadarnya. Jenis yang mudah dipalsukan ikuti tehnologi yang ada saat itu.

Selanjutnya Mangil menyamar dengan sarung serta kopiah, ditemani wakilnya, Soedarso berdiri enam langkah di depan Soekarno waktu proses shalat.

Benar saja, sesudah tampak gerakan mencurigakan si penembak, Mangil segera menyeret Soekarno dari tempat dalam kondisi menunduk.

Diikuti Soedarso yang siaga menarik pistol sembari jalan mundur.

Sesudah diinvestigasi, pelaku di ketahui bernama Haji Bachrum, mengakui meleset di tembakan ke-2 lantaran lihat dua bayangan Soekarno.

Mengakibatkan pelaku dijatuhi hukuman mati.

Tetapi saat diserahkan pada Soekarno, ia menampik menandatangani surat hukuman itu.

 “Aku tidak sampai hati memerintahkan dia dieksekusi, ” kata Soekarno saat itu.

Momen ini jadi perhatian spesial Menteri Pertahanan serta Keamanan, Jendral Abdul Haris Nasution.

Ia merekomendasikan Soekarno selekasnya membuat resimen spesial untuk melindungi dirinya serta keluarganya.

Dalam tim ini mesti ada prajurit-prajurit paling baik dari empat angkatan : AD, AURI, AL, serta Polri.

Keinginan ini juga di setujui Soekarno yang keluarkan surat ketentuan pembentukan resimen kawal bernama Tjakrabirawa pada 6 Juni 1962—ulang tahun Soekarno.

Nama Tjakrabirawa diambil dari senjata tokoh pewayangan Kresna. Dalam bahasa Sansekerta Tjakrabirawa bermakna “Lingkaran Dahsyat”. (RA)

 (Diolah dari beragam sumber, Republika, Merdeka dan Wikipedia).

SUMBER: http://www.berita-oke.com/2016/05/subhanaalah-jangan-lupakan-sejarah.html