PERJUANGAN DIMASA TUA !!! TIDAK MAU MEREPOTKAN ANAK, KAKEK BERUSIA 100 TAHUN TETAP SEMANGAT JUALAN POT !!! DEMI SEBUTIR NASI ...

Pagi itu Rabu, mendung terlihat menyelimuti langit Yogyakarta. Di satu diantara pojok kota, tepatnya di jalan Gamelan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta, terlihat seorang kakek penjual pot bunga setia menanti calon pembeli.

Waktu itu, kakek bernama Joyowasito itu membawa enam buah pot memiliki ukuran kecil dan tengah yang diletakkan di atas alat pikul sederhana. " Bila di tanya umur, saya tidak tahu pasti berapakah usia saya. Namun bila 100 th. telah ada,  " tutur Joyowasito dengan bahasa Jawa.

Didalam usianya yang sudah meraih satu era itu, Joyowasito masihlah tampak semangat memperjuangkan hidupnya dengan mencari nafkah sendiri. Walau sekarang ini dia hidup berbarengan anaknya sebagai pengrajin gerabah di Kasongan, dia tidak ingin menggantungkan hidup pada sang anak.

 " Sepanjang saya
masihlah kuat mencari duit sendiri, saya selalu bekerja. Diluar itu, berjualan juga jadi


hiburan buat saya, " kata kakek asal Kasongan, Bantul itu.

Pot yang dijual oleh Kakek itu didapat dari pengrajin yang ada di daerah tempat tinggalnya. Dia jual pot itu dengan harga Rp20 ribu untuk ukuran tengah, dan Rp15 ribu untuk pot mempunyai ukuran kecil. Berjulan pot yang terbuat dari tanah liat, tidaklah hal baru untuk Joyowasito.

Sejak mulai waktu perang kemerdekaan dia telah berjualan pot. Bahkan ketika itu dia jual pot hingga ke Surabaya dan Jakarta. Diceritakannya, saat itu untuk sampai ke Jakarta ataupun Surabaya dia menggunakan kereta api.

 " Saat itu uangnya masih tetap uang receh. Pot yang saya jual harga nya masih tetap sekitaran 15 sen, " tandasnya. Karena tenaga yang sudah tidak begitu mungkin saja, apabila pergi berjualan saat ini dia menumpang becak.